Kunci Mengatasi Kesenjangan Keterampilan dengan Integrasi Ruang Belajar dan Kerja

Featured Image

Komitmen Universitas Hasanuddin dalam Membentuk Tenaga Kerja Kompetitif

Universitas Hasanuddin (Unhas) menunjukkan komitmennya untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif. Hal ini dilakukan melalui ekosistem pendidikan yang terintegrasi dengan dunia kerja, sehingga lulusan mampu menghadapi tantangan di pasar tenaga kerja.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan hal ini saat menjadi narasumber dalam kegiatan Diseminasi Publik Paket Stimulus Ekonomi – Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian RI di Hyatt Place Hotel Makassar pada Jumat, 5 Desember 2025.

Dalam presentasinya dengan tema “Model Belajar-Bekerja–Berkelanjutan untuk Mencetak Tenaga Kerja Kompetitif”, Prof. JJ menjelaskan transformasi besar dalam dunia kerja saat ini. Perubahan yang dipengaruhi oleh digitalisasi, otomasi, dan kecerdasan buatan menuntut perguruan tinggi untuk melakukan penyesuaian dalam kurikulum dan pola pembelajaran.

Data menunjukkan bahwa sekitar 33% pekerja mengalami mismatch vertikal, sementara 30% pengusaha kesulitan menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Tantangan ini membutuhkan program konkret yang mampu menjembatani antara kebutuhan industri dan kompetensi lulusan.

“Perubahan di dunia kerja adalah keniscayaan. Perguruan tinggi harus adaptif terhadap transformasi tersebut,” ujar Prof. JJ.

Untuk menghadapi perubahan ini, diperlukan kolaborasi aktif antara pemerintah, pelaku industri, dan perguruan tinggi. Kolaborasi ini akan membantu membangun ekosistem yang lebih kuat dan adaptif.

Sebagai bentuk komitmen, Unhas telah menyiapkan berbagai program penguatan kemampuan mahasiswa. Salah satunya adalah implementasi Kurikulum K23. Kurikulum ini dirancang untuk menggabungkan ruang belajar dan ruang kerja secara terintegrasi.

Kurikulum K23 di Unhas hadir melalui Mata Kuliah Penguatan Kompetensi (MKPK), yang berorientasi pada pengalaman nyata di lapangan. Dengan pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga kompetensi praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Penerapan Kurikulum K23 diharapkan menjadi model integratif yang efektif dalam memperkuat kompetensi lulusan secara berkelanjutan. Proses belajar dirancang agar selaras dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga mahasiswa memiliki pengalaman nyata dan keterampilan yang sesuai.

Diseminasi Publik Paket Stimulus Ekonomi – Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi bertujuan untuk memperkuat implementasi program pemagangan sebagai bagian dari Paket Stimulus Ekonomi pemerintah. Acara ini juga menekankan pentingnya pemerataan kesempatan pemagangan di Indonesia Timur, mengingat Makassar memiliki potensi besar namun masih menghadapi tantangan terkait akses magang.

Melalui kebijakan paket stimulus ekonomi tahun 2025 (8+4+5 Program), pemerintah telah menginisiasi program bantuan pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi. Awalnya, program ini ditargetkan untuk 20.000 peserta. Namun, berdasarkan arahan Presiden, program ini menjadi prioritas dan targetnya ditingkatkan menjadi 100.000 orang penerima pada tahun 2025.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, perbankan, hingga asosiasi industri. Tujuannya adalah memperkuat kolaborasi dan menciptakan sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem pemagangan yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain Rektor Unhas, hadir pula narasumber lain seperti Plt. Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas dan Pengembangan Ekosistem Ketenagakerjaan, Kemenko Perekonomian, serta Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Ketenagakerjaan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال