Jalan Panjang Menuju Pendidikan Indonesia yang Lebih Baik

Featured Image

Perkembangan Sistem Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan sejak dulu hingga saat ini. Meskipun model penerapannya berbeda-beda, tujuan utama dari pendidikan tetap sama, yaitu membentuk karakter dan membangun identitas bangsa. Pendidikan nasional yang dicanangkan pada masa kemerdekaan bertujuan untuk menciptakan persatuan dan kebersamaan antar warga negara.

Dalam beberapa periode, sistem pendidikan terus berkembang. Misalnya, pada masa percepatan akses pendidikan melalui Instruksi Presiden (INPRES), kemudian pada era Orde Baru dengan dicanangkannya program wajib belajar 6 tahun yang sangat luas penyebarannya. Perkembangan ini menunjukkan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Ina Liem, seorang pakar dan pemerhati pendidikan sekaligus CEO Jurusanku, pendidikan adalah ranah yang melibatkan semua pihak. Ia menekankan bahwa akar dari berbagai masalah sosial berasal dari pendidikan. Jika tidak ditangani secara tepat, dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Contohnya, banyak orang yang mudah emosi di jalan raya karena kurangnya pengendalian diri, yang bisa saja disebabkan oleh ketidakmampuan pendidikan dalam membentuk karakter yang baik.

Ina Liem juga menyampaikan bahwa korupsi tidak hanya bisa diselesaikan melalui hukuman, tetapi juga harus diatasi dari sumbernya, yaitu mental dan karakter. Pendidikan karakter, menurutnya, dimulai dari Sekolah Dasar hingga SMA. Oleh karena itu, ia sangat concern terhadap pentingnya pendidikan karakter dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Perubahan di Era Reformasi

Di era reformasi, khususnya pada tahun 2019, ada perubahan signifikan dalam sistem pendidikan. Banyak guru dan tenaga pendidik yang awalnya pesimis mulai melihat harapan baru. Ada perubahan kecil yang terasa damai dan stabil. Salah satu perubahan tersebut adalah penghapusan Ujian Nasional (UN) yang dilakukan pada masa pemerintahan Pak Muhadjir tahun 2016. Konsep ini dianggap luar biasa karena UN dianggap tidak lagi relevan dengan otonomi daerah.

Pada era Nadiem tahun 2019, UN benar-benar dihapus, dan momennya pas karena sedang dalam masa pandemi. Hal ini memicu perubahan besar dalam sistem pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi sebagai alat utama dalam proses belajar mengajar.

Peran Teknologi dalam Pendidikan

Di era modern, teknologi memberikan kebebasan bagi guru untuk meningkatkan ilmu mereka. Platform Merdeka Mengajar dibuat oleh Nadiem, yang memungkinkan guru saling berbagi praktik baik secara gratis. Dengan adanya platform ini, antusiasme dan semangat guru meningkat, terutama pada tahun 2019 yang dianggap sebagai era reformasi besar-besaran.

Meski demikian, Ina Liem menegaskan bahwa pelatihan guru melalui online bukanlah satu-satunya cara yang efektif. Kombinasi antara teknologi dan metode tradisional tetap diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal.

Dampak Pandemi terhadap Pendidikan

Pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan. Anak-anak yang sebelumnya rutin bersekolah tiba-tiba tidak bisa datang ke sekolah selama dua tahun. Tanpa adanya teknologi seperti laptop dan internet, situasi ini akan sangat membingungkan.

Digitalisasi di masa pandemi menjadi solusi yang sangat penting. Penggunaan Chromebook, misalnya, membantu menghemat anggaran negara sambil tetap memenuhi kebutuhan pendidikan. Dengan adanya teknologi, akses pendidikan tetap bisa dilakukan meski dalam kondisi yang tidak ideal.

Perkembangan sistem pendidikan di Indonesia terus berjalan, dan peran pendidikan karakter serta teknologi menjadi faktor penting dalam membentuk generasi yang lebih baik.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال