
TNI AU Melibatkan Teknologi Geospasial dalam Penanaman Tebu di Lanud Abdulrachman Saleh
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan dan energi nasional, TNI AU melaksanakan penanaman dan panen tebu di lahan pertanian yang berada di area Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi aktif TNI AU dalam memperkuat sektor pertanian dan energi.
Tidak hanya itu, TNI AU juga menggunakan teknologi geospasial dengan penginderaan jarak jauh melalui drone untuk mengoptimalkan hasil pertanian. Teknologi ini membantu mengetahui kondisi detail lahan pertanian, termasuk dalam pemilihan lokasi yang paling cocok untuk ditanami tebu. Hal ini bertujuan agar hasil panen dapat mencapai optimalisasi maksimal.
Asisten Teritorial (Aster) Kasau, Marsda TNI Palito Sitorus menjelaskan bahwa tebu dipilih sebagai tanaman unggulan karena selain menghasilkan gula, tebu juga bisa menghasilkan berbagai produk turunan seperti briket hingga bio etanol. "Ke depannya, TNI AU menjadikan tebu sebagai salah satu produk utama dalam mendukung ketahanan pangan dan energi," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penanaman tebu tidak hanya dilakukan di Lanud Abdulrachman Saleh, tetapi juga dilakukan di beberapa Lanud lainnya. Dengan memaksimalkan lahan pertanian yang ada, TNI AU telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai Lanud seperti Lanud Adisutjipto, Lanud Iswahyudi, Lanud Adi Soemarmo, dan Lanud Bunyamin.
"Kami telah melaksanakan vicon bersama beberapa Lanud tersebut untuk bersama-sama menanam tebu. Total luas lahan yang telah ditanami tebu dari seluruh Lanud tersebut mencapai 500 ribu hektar dengan target panen 150 ton per hektar," jelasnya. Ia juga menyatakan bahwa potensi ini masih bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan penggunaan lahan yang ada.
Selain itu, TNI AU juga akan bekerja sama dengan berbagai stakeholder terkait, mulai dari pemerintah daerah, industri hingga para petani. Tujuannya adalah agar hasil tebu yang dihasilkan dapat diserap secara optimal dan digunakan sesuai kebutuhan.
"Hal ini juga tidak terlepas dari peran teknologi geospasial yang menjadi dasar Satu Data Indonesia," tambahnya. Menurutnya, pertanian membutuhkan data yang akurat dan TNI AU selalu bersinergi serta memanfaatkan data tersebut untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Sinergi Multihelix dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan
Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsma TNI Reza Sastranegara menyampaikan bahwa pelaksanaan penanaman dan panen tebu memiliki arti strategis. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen nyata TNI AU dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional.
"Melalui pendekatan sinergi multihelix, penguatan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program ini," ujarnya. Ia menekankan bahwa tanpa kerja keras dan kolaborasi lintas sektor, program ini tidak akan berhasil.
Reza berharap, kegiatan panen dan penanaman tebu ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam penguatan ketahanan pangan dan energi nasional. Ia optimis bahwa inisiatif ini akan menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengambil peran aktif dalam membangun ekonomi pertanian yang berkelanjutan.
Dengan kombinasi teknologi modern dan kerja sama yang kuat, TNI AU terus berupaya untuk menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan pangan dan energi masyarakat.