Pentingnya Edukasi Orang Tua dan Guru Bagi Siswa Dalam Memilih Jajanan Sehat
Kebiasaan anak membeli jajanan sembarangan sering kali dianggap hal wajar. Namun, tanpa disadari, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan mereka. Di era serba cepat seperti sekarang, aneka makanan dan minuman yang dijual di sekitar sekolah maupun tempat bermain anak menawarkan rasa yang menarik dan harga yang terjangkau. Sayangnya, banyak di antara jajanan tersebut tidak memenuhi standar kesehatan dan bahkan berpotensi membahayakan tubuh.
1. Mengandung Bahan Kimia Berbahaya
Tidak sedikit jajanan yang ditemukan mengandung zat tambahan berbahaya seperti pewarna tekstil, pemanis buatan berlebih, pengawet ilegal, hingga bahan beracun lainnya. Bahan-bahan tersebut dapat memicu kerusakan organ dalam jangka panjang, mengganggu fungsi hati, ginjal, hingga menyebabkan gangguan pada sistem saraf. Pada beberapa kasus, konsumsi rutin jajanan berbahaya bahkan dapat meningkatkan risiko kanker.
2. Kebersihan Tidak Terjamin
Penjual jajanan yang kurang memperhatikan kebersihan berpotensi menyebabkan jajanan terkontaminasi debu, bakteri, atau kuman lainnya. Alat dan wadah yang tidak steril, tangan yang tidak higienis, hingga lokasi berjualan yang dekat dengan jalan raya juga menjadi sumber risiko. Konsumsi jajanan semacam ini dapat menyebabkan diare, keracunan makanan, dan infeksi saluran pencernaan pada anak.
3. Tinggi Gula, Garam, dan Lemak
Jajanan yang beredar di pasaran umumnya mengandung kadar gula, garam, dan lemak yang sangat tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, hal ini dapat menyebabkan obesitas pada anak, meningkatkan risiko diabetes sejak dini, tekanan darah tinggi, hingga gangguan jantung. Kondisi ini tentu sangat berbahaya, mengingat organ tubuh anak masih dalam masa pertumbuhan.
4. Menurunkan Konsentrasi dan Prestasi Belajar
Jajanan tidak sehat sering kali menyebabkan anak merasa cepat lelah, lesu, atau mengalami gangguan pencernaan. Kondisi tubuh yang tidak optimal berpengaruh langsung pada kemampuan konsentrasi anak di sekolah. Dampaknya, prestasi akademik dapat menurun karena tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan untuk mendukung proses belajar.
Program MBG Membantu Mengurangi Ketergantungan Anak pada Jajanan Sembarangan
Masuknya program pemerintah MBG (Makan Bergizi / Menuju Anak Bergizi / atau sesuai kepanjangan yang berlaku di daerah) menjadi salah satu langkah strategis yang turut berdampak positif pada pola konsumsi anak. Program ini menyediakan asupan makanan sehat dan bergizi secara rutin bagi peserta didik sehingga anak tidak lagi bergantung pada jajanan sembarangan di luar sekolah.
Dengan hadirnya MBG:
-
Anak mendapatkan asupan yang terukur dari sisi kandungan gizi, kebersihan, dan keamanan pangan.
-
Kebiasaan membeli jajanan di luar sekolah menurun karena anak sudah kenyang dan terpenuhi kebutuhan gizinya.
-
Guru dan pengelola sekolah lebih mudah mengontrol makanan yang dikonsumsi anak selama berada di lingkungan sekolah.
-
Program ini sekaligus mengedukasi anak bahwa makanan sehat jauh lebih bermanfaat dibanding jajanan cepat saji yang menarik namun tidak bergizi.
Dampak positif ini secara langsung membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.
Peran Penting Orang Tua dalam Mengedukasi Anak
Meski program MBG sangat membantu, edukasi dari orang tua tetap menjadi kunci utama dalam membentuk kebiasaan makan sehat pada anak.
1. Memberikan Pemahaman Tentang Jajanan Sehat
Orang tua perlu menjelaskan kepada anak mana jajanan yang aman dan mana yang harus dihindari. Edukasi sederhana seperti mengenali warna makanan alami, menghindari makanan yang terlalu mencolok, atau mengecek kebersihan penjual dapat sangat membantu.
2. Membiasakan Membawa Bekal dari Rumah
Menyediakan makanan atau camilan sehat dari rumah adalah cara paling efektif mencegah anak membeli jajanan sembarangan. Bekal yang menarik dan sesuai selera anak dapat membuat mereka lebih memilih makanan buatan orang tua.
3. Memberi Contoh Perilaku Konsumsi Sehat
Anak cenderung meniru kebiasaan orang tuanya. Jika orang tua membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat, anak akan lebih mudah mengikutinya.
4. Melibatkan Anak dalam Proses Memilih dan Menyiapkan Makanan
Melibatkan anak dalam menyiapkan makanan dapat menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya nutrisi dan kebersihan makanan.
Kesimpulan
Bahaya jajanan sembarangan dapat membawa dampak serius bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Penyediaan edukasi dari orang tua serta dukungan program pemerintah seperti MBG menjadi kombinasi penting untuk membentuk pola makan sehat pada anak. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi melalui program sekolah dan kesadaran keluarga yang meningkat, anak-anak dapat tumbuh lebih sehat, aktif, dan terhindar dari risiko jajanan berbahaya.
