
Upaya Pemprov Kaltim Menarik Investasi Asing
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya untuk meningkatkan roda perekonomian daerah melalui investasi dari luar negeri. Salah satu negara yang menunjukkan minat besar adalah Tiongkok. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah potensi ekonomi di Kaltim mulai dilirik oleh investor asal Tiongkok, termasuk dalam tiga sektor utama.
Sektor yang Menarik Minat Investor Tiongkok
Salah satu sektor yang paling diminati adalah energi terbarukan. Tiongkok menunjukkan ketertarikan terhadap pembangkit listrik dan proyek pengembangan energi bersih. Hal ini menjadi salah satu prioritas karena kebutuhan akan sumber daya yang lebih ramah lingkungan semakin meningkat.
Selain itu, sektor peternakan ayam juga menjadi perhatian khusus. Banyak pengusaha Tiongkok yang tertarik untuk mengembangkan usaha ternak ayam di Kaltim. Hal ini didorong oleh potensi pasar lokal yang luas serta kondisi geografis yang mendukung pertanian.
Tidak ketinggalan, rencana pembangunan pabrik ban juga sedang dipertimbangkan. Lokasi yang dipilih adalah Kabupaten Kutai Barat, yang dekat dengan sumber bahan baku seperti karet. Proyek ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian daerah.
Proses Penelitian dan Kerja Sama
Meski ada minat besar dari Tiongkok, masih diperlukan hasil penelitian lebih lanjut dari pihak investor. Selain itu, kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan Provinsi Anhui di Tiongkok juga menjadi fondasi penting dalam membangun iklim investasi yang baik.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyebutkan bahwa kerja sama ini bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan investasi. Ia juga menyampaikan bahwa Tiongkok memiliki banyak pengusaha muda yang ingin menanamkan modal di Kaltim. Jika kolaborasi ini terwujud, maka Kaltim dan pengusaha lokal akan saling menguntungkan.
Strategi Meningkatkan Investasi
Pemprov Kaltim tidak hanya fokus pada Tiongkok, tetapi juga menjalin hubungan dengan negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Italia. Upaya ini dilakukan melalui berbagai forum dan acara yang digelar, seperti Mahakam Investment Forum (MIF) di Balikpapan.
Investasi menjadi strategi utama untuk menutupi ruang fiskal yang sempit. Melalui investasi, pemerintah daerah berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan adanya penyerapan tenaga kerja, perdagangan, dan ekspor. Sri Wahyuni, pejabat Pemprov Kaltim, menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam menjaga pondasi ekonomi daerah.
Tantangan dan Peluang
Meskipun ada tantangan seperti pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp14,6 triliun pada tahun 2026, Pemprov Kaltim tetap optimis. Mereka terus memperkuat investasi swasta dan mengoptimalkan kawasan industri strategis.
Beberapa sektor unggulan yang ditawarkan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), Kawasan industri Bontang, serta industri pengolahan hasil tambang dan migas. Di samping itu, proyek pengolahan sampah di Balikpapan juga menarik minat investor. Ada yang membutuhkan pasokan hingga 600 ton per hari untuk diolah menjadi energi.
Dengan strategi yang dirancang, Pemprov Kaltim yakin bahwa laju pertumbuhan ekonomi daerah tetap bisa tancap gas dan berkelanjutan meskipun dari pusat sedang menipis.